Di Kudus, pertama kali dikenal rokok oleh
masyarakat sebagian obat.Adalah Haji Djamhari yang melakukan semacam eksperimen
(percobaan). Ketika Haji Djamhari menderita penyakit dada (asma),dia mencoba
mengobati penyakitnya dengan mengoleskan minyak cengkeh kebagian dada dan
punggungnya. Ternyata, proses ini menjadikan penyakitnya berkurang.
Dia pun
mencoba mengunyah cengkeh yang yang ternyata hasilnya lebih baik. Akhirnya
terlintas pemikiran menjadikan cengkeh sebagai obat asma.Dia mencoba merajang
cengkeh kemudian dicampur dengan tembakau yang pakai merokok. Dengan cara ini
ia bisa menghisap asapnya sampai masuk ke dalam paru-paru. Mengejutkan karena
penyakit dadanya bisa sembuh.Dari kisah itulah sejarah kretek mulai ada,dan
akhirnya Haji Djamhari mempunyai inisiatif untuk membuat roko tersebut menjadi
lebih banyak.Dengan cara di bungkus pakai klobot (daun jagung kering)kemudian
diikat yang ikatannya terdiri dari sepuluh batang dan jika di bakar berbunyi
kretek-kretek..... Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya rokok di Kudus.
Salah satunya Pendiri pabrik Rokok dan Museum Kretek
adalah Nitisemito dan didirikan pada tanggal 3 oktober 1986 sampai sekarang. Latar
belakng museum kretek juga tidak luput dari Pak Suparjo Gurbenur Jawa Tengah
dan akhirnya membangun kota kretek dan mengusulkan untuk membangun sebuah
museum yaitu; Museum Kretek. Dan Pak Suparjo ditangkap oleh pengusaha rokok
kretek, lalu didirikan bergotong royong untuk membangun DPRK. Tanggal 10
Desember dialihkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sampai saat ini.
Adapun tujuan dari museum kretek tersebut adalah:
1- Terwujudnya
museum kretek sebagai tempat pelestarian dan pusat informasi tentang sejarah
kretek di Kudus.
2- Terwujudnya
Museum sebagi tempat tujuan wisatawan edukatif.
3- Terwujudnya
tampilan pameran tentang kretek yang Informatif dan edukatif.
4- Terwujudnya
minat masyarakat untuk memahami budaya kretek.
Nilai sejarah Museum Kretek sangat banyak salah
satunya kita bisa mengetahui siapa pendiri museum kretek dan
lain-lain. Perkembangan rokok di Kudus dulunya dibuat dari klobot, berkembang
dari kertas dan akhirnya pakai adanya mesin industri.
Para Pengunjung berdatangan dari mana saja, tapi
sebagian besar dari anak sekolah dan luar daerah.dulu pengunjung tiap harinya
hanya 100 orang dan akhirnya sampai sekarang pengunjung lebih banyak dari 100
orang hingga berpuluh-puluh orang untuk menikmati museum kretek, Wisatawan
terdiri dari wisatawan domestik maupun luar negeri.
Dan juga bangunan museum Kretek dulunya belum ada
bangunan penunjang,hanya memamperkan rokok dan tokoh-tokoh pendiri,tapi
sekarang museum kretek sudah banyak diminati wisatwan karena ada bangunan baru
yaitu bangunan penunjang seperti: Water Boom, Bioskop,dan lain-lain inilah yang
menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum kretek tersebut.
Serta juga ada Visi dari Museum kretek yaitu:
Ø Untuk
mempersembahkan wahana dan memperkenalkan benda-benda sejarah kretek sebagai
warisan budaya lokal Indonesia.
Misi dari Museum
Kretek:
Ø Untuk
peduli masyarakat keberadaan museum kretek serta melestarikan budaya leluhur
kita.
Ø Melakukan
dokumentasi penelitian penyajian Informasi dang mengkomunikasi masyarakat agar
dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat memperluas kerja.
Nara Sumber : Bapak Suyanto “Ketua atau Pengelola
MUSEUM KRETEK”
Reporter: Uswatun, Colah, Rizka, Umam, Maya
No comments:
Post a Comment