Friday, May 16, 2014

Sejarah Kretek Di Kudus


    Di Kudus, pertama kali dikenal rokok oleh masyarakat sebagian obat.Adalah Haji Djamhari yang melakukan semacam eksperimen (percobaan). Ketika Haji Djamhari menderita penyakit dada (asma),dia mencoba mengobati penyakitnya dengan mengoleskan minyak cengkeh kebagian dada dan punggungnya. Ternyata, proses ini menjadikan penyakitnya berkurang.
     Dia pun mencoba mengunyah cengkeh yang yang ternyata hasilnya lebih baik. Akhirnya terlintas pemikiran menjadikan cengkeh sebagai obat asma.Dia mencoba merajang cengkeh kemudian dicampur dengan tembakau yang pakai merokok. Dengan cara ini ia bisa menghisap asapnya sampai masuk ke dalam paru-paru. Mengejutkan karena penyakit dadanya bisa sembuh.Dari kisah itulah sejarah kretek mulai ada,dan akhirnya Haji Djamhari mempunyai inisiatif untuk membuat roko tersebut menjadi lebih banyak.Dengan cara di bungkus pakai klobot (daun jagung kering)kemudian diikat yang ikatannya terdiri dari sepuluh batang dan jika di bakar berbunyi kretek-kretek..... Inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya rokok di Kudus.
    Salah satunya Pendiri pabrik Rokok dan Museum Kretek adalah Nitisemito dan didirikan pada tanggal 3 oktober 1986 sampai sekarang. Latar belakng museum kretek juga tidak luput dari Pak Suparjo Gurbenur Jawa Tengah dan akhirnya membangun kota kretek dan mengusulkan untuk membangun sebuah museum yaitu; Museum Kretek. Dan Pak Suparjo ditangkap oleh pengusaha rokok kretek, lalu didirikan bergotong royong untuk membangun DPRK. Tanggal 10 Desember dialihkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sampai saat ini.

Adapun tujuan dari museum kretek tersebut adalah:
1-     Terwujudnya museum kretek sebagai tempat pelestarian dan pusat informasi tentang sejarah kretek di Kudus.
2-    Terwujudnya Museum sebagi tempat tujuan wisatawan edukatif.
3-    Terwujudnya tampilan pameran tentang kretek yang Informatif dan edukatif.
4-    Terwujudnya minat masyarakat untuk memahami budaya kretek.

    Nilai sejarah Museum Kretek sangat banyak salah satunya kita bisa mengetahui siapa pendiri museum kretek dan lain-lain. Perkembangan rokok di Kudus dulunya dibuat dari klobot, berkembang dari kertas dan akhirnya pakai adanya mesin industri.


Para Pengunjung berdatangan dari mana saja, tapi sebagian besar dari anak sekolah dan luar daerah.dulu pengunjung tiap harinya hanya 100 orang dan akhirnya sampai sekarang pengunjung lebih banyak dari 100 orang hingga berpuluh-puluh orang untuk menikmati museum kretek, Wisatawan terdiri dari wisatawan domestik maupun luar negeri.
    Dan juga bangunan museum Kretek dulunya belum ada bangunan penunjang,hanya memamperkan rokok dan tokoh-tokoh pendiri,tapi sekarang museum kretek sudah banyak diminati wisatwan karena ada bangunan baru yaitu bangunan penunjang seperti: Water Boom, Bioskop,dan lain-lain inilah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Museum kretek tersebut.
Serta juga ada Visi dari Museum kretek  yaitu:
Ø Untuk mempersembahkan wahana dan memperkenalkan benda-benda sejarah kretek sebagai warisan budaya lokal Indonesia.
Misi dari Museum Kretek:
Ø Untuk peduli masyarakat keberadaan museum kretek serta melestarikan budaya leluhur kita.
Ø Melakukan dokumentasi penelitian penyajian Informasi dang mengkomunikasi masyarakat agar dapat dimanfaatkan dengan baik dan dapat memperluas kerja.

Nara Sumber : Bapak Suyanto “Ketua atau Pengelola MUSEUM KRETEK”
Reporter: Uswatun, Colah, Rizka, Umam, Maya
                                     

No comments:

Post a Comment