Meski Kabupaten
Kudus termasuk kota terkecil di Jawa Tengah, namun industrinya
sangat besar. Laksana kota besar lainya, sudah seharusnya kota Kudus
dipenuhi oleh asap-asap dari pabrik-pabrik industri. Apalagi Kudus memiliki
julukan kota Kretek. Tentu saja pasti memiliki pabrik-pabrik rokok besar.
Sehingga dipastikan bahwa asapnya tidak baik dan sangat mencemari lingkungan.
Apalagi ditambah kendaraan-kendaraan bermotor. Tentu saja semakin mengotori
lingkungan. Beruntunglah ada kebijakan
dari Bupati Kudus, Bp. H. Musthofa Wardoyo yang dapat
mengatasi masalah tersebut dengan
mengadakan “Car Free Day (CFD)” atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan
kepada masyarakat Kudus untuk menurunkan ketergantungan
masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Kabupaten
Kudus sendiri pernah mengadakan Car Free Day pada minggu pertama di
setiap bulannya, namun sempat vakum beberapa waktu. Tetapi mulai Minggu 29
September 2013 ribuan warga Kudus meramaikan Car Free Day di alun-alun Simpang Tujuh. CFD tersebut digelar dalam rangka memperingati
Hari Jadi Kudus yang
ke 464.
Awalnya memang diadakan
saat HUT Kabupaten
Kudus. Tapi sekarang CFD diadakan setiap pekan. Lokasi CFD pun ramai
dengan aktivitas olahraga, komunitas, pentas seni, dan kuliner. Masyarakat yang
berekreasi bersama keluarga, berkumpul dengan teman, dan bersosialisasi dengan
masyarakat.
Kegiatan CFD yang sekarang
setiap pekanya mengadakan pentas seni dari berbagai sekolahan di Kudus
dan dilaksanakan bergilir. Panggung pentas seni itu terdapat di depan Pendopo Kabupaten
Kudus. Kemudian di bagian lapangan alun-alun diadakan senam sehat
dengan instruktur senam yang bergantian tiap minggunya.
Selain itu juga disana ada
wahana untuk anak-anak. Seperti kereta mini, rumah balon, dll. Para pedagang
yang biasa menggunakan Kendaraan bermotor untuk menjajakan daganganya terpaksa
tak bisa memasuki area CFD. Hingga mereka semua berkumpul di selatan alun-alun.
Jalan itu juga sering digunakan untuk area sepatu roda. Tak hanya komunitas
sepatu roda. Tapi juga ada komunitas sepeda antik yang biasa berkumpul di
samping Mall Ramayana Kudus.
Kini area alun-alun Kudus
sangat ramai di hari minggu mulai dari pukul 05.30 WIB sampai 08.00 WIB.
Sejumlah jalan raya pun ditutup untuk kegiatan tersebut antara lain Jalan Simpang Tujuh, Jalan Dr Ramlan, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Pemuda.
Berdasarkan beberapa
penelitian ahli lingkungan menyatakan, terukur setelah kegiatan Car Free Day, bahwa
gas polutan turun secara signifikan diantaranya CO berkurang 67 persen,
Nitrogen Monoksida (NO) berkurang 80 persen dan debu berkurang 34 persen. Kebijakan Car Free Day ini sangat
bermanfaat baik dan menguntungkan bagi masyarakat Kudus tentunya.
Bukan cuma Car
Free Day saja hasil kepemimpinan Bp. H. Musthofa Wardoyo. Namun ada masih
banyak lagi. Seperti memberikan dana bantuan ke sekolah-sekolah di Kudus. Terutama Bp. H. Musthofa Wardoyo telah mendirikan
beberapa sekolah murah bagi siswa tidak mampu. Sehingga dapat mensama ratakan
kecerdasan bangsa. Bahkan warga tak mampu pun bisa mendapat pendidikan yang
layak tanpa harus terbebani uang gedung yang mahal. Dengan ini semua dapat
mewujudkan wajib belajar 12 Tahun.
Bukan cuma itu,
pelayanan kesehatan gratis di
puskesmas dan rumah sakit bagi warga kurang mampu, serta kesempatan kerja
bagi masyarakat juga tetap menjadi fokus tersendiri bagi Bupati yang telah memimpin Kudus
pada periode kedua ini. Begitulah usaha Bp. H. Musthofa Wardoyo dalam mengatasi
pengangguran di Kabupaten
Kudus.
Bukan Cuma progam baru yang dilakukan Bp. H. Musthofa Wardoyo. Namun juga tetap
melakukan kebijakan periode lalu yang pernah dilakukan sebelumnya. Seperti memberi berbagai macam bantuan, di antaranya bantuan sarpras ibadah,
santunan kematian, dan bedah rumah juga akan tetap dilanjutkan pada tahun ini.
Memang tidak
diragukan lagi kepemimpinan Bp. H. Musthofa Wardoyo selama dua kali
periode. Semoga kedepanya Bp. H. Musthofa Wardoyo akan mengadakan
kebijakan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat masyarakat Kudus.
No comments:
Post a Comment